PERAN PENGASUH DALAM PEMBINAAN PEMBELAJARAN KEAGAMAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN AL WASHLIYAH KOTA BINJAI

Authors

  • Ade Kurniawan Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai
  • Citra Dwi Arum Paramesti Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai
  • Dedek Syahrani Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai
  • M.Veri Setiawan Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai
  • Rahma Yulia Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai

Keywords:

Peran Pengasuh, Pembelajaran Keagamaan, Anak Asuh, Panti Asuhan

Abstract

Pengasuh memiliki peranan yang penting dalam proses pembinaan anak asuh di panti asuhan Al Washliyah. kondisi anak asuh yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda beda. itu menuntut pengasuh panti untuk berperan secara optimal dalam membina anak asuh. Sejauh ini pengasuh panti asuhan Al Washliyah telah menjalani peran mereka dalam membina keagamaan anak asuh, dapat diasumsikan telah dapat membuat kondisi keagaman anak asuh menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari lebih jauh tentang peran para pengasuh panti asuhan Al Washliyah dalam upaya menjadikan anak-anak asuh memiliki keberagaman lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research). Peneliti secara langsung turun kelapangan mencari informasi melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan dengan tiga metode yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Pengasuh Panti asuhan Al Washliyah Kota Binjai sangat berperan dalam pembinaan keagamaan anak asuh dengan menekankan anak asuh untuk: 1) melaksanakan sholat, 2) membaca Al-Qur’an, 3) berdakwah dan 4) berakhlak mulia. Pengasuh Panti Al Washliyah Kota Binjai memiliki empat macam metode Pembinaan yaitu: 1) keteladanan, 2) pembiasaan, 3) kedisiplinan, dan 4) pembelajaran. Hambatan pembinaan dalam keagamaan anak asuh yaitu : 1) karakter anak yang berbeda-beda, 2) anak yang menyepelekan peraturan-peraturan, 3) rasa tanggung jawab yang kurang pada beberapa anak asuh, 4) anak asuh yang belum memiliki kesadaran tentang perilaku keagamaan. Cara mengatasi hambatan dalam pembinaan keagamaan anak asuh yaitu : memberikan pengawasan, memberikan teguran, memberikan motivasi, dan memberikan hukuman.

Downloads

Published

2024-09-17